sdtoto.id, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Karyoto, mengungkapkan sejumlah kendala dalam pemberantasan judi online di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah banyaknya server yang beroperasi di luar negeri, sehingga meskipun satu situs judi online ditutup, situs lain akan segera bermunculan.
“Problemnya banyak server-server yang berada di luar negeri. Hari ini mati satu, tumbuh dua. Mati dua, tumbuh tiga,” ujar Karyoto, dikutip dari ANTARA, Jumat (21/2/2025).
Baca Juga : pengendali-judi-online-ternyata-pegawai-gagal-seleksi-di-kementerian-komdigi
Upaya Patroli Siber dan Takedown Situs Judi Online
Karyoto menegaskan bahwa pihaknya telah mengajukan permintaan takedown terhadap sejumlah domain dan situs judi online yang terindikasi melakukan aktivitas ilegal.
“Beberapa waktu lalu, kami sudah mengajukan pemblokiran terhadap beberapa akun dan situs judi online. Untuk takedown, itu menjadi kewenangan Kominfo. Dari kami, tugasnya adalah melakukan patroli siber dan melaporkan aplikasi yang mencurigakan,” jelasnya.
Selain itu, Mabes Polri juga aktif melakukan patroli siber untuk mendeteksi dan menindak situs-situs judi online.
“Mabes Polri juga sangat aktif dalam memberantas judi online. Dari sisi teknologi dan peralatan IT, Mabes Polri memiliki kelengkapan yang lebih baik sehingga proses takedown bisa dilakukan lebih efektif,” tambahnya.
Baca Juga : cara-mengatasi-kecanduan-judi-online
Imbauan Kapolda Metro Jaya: Stop Judi Online!
Irjen Karyoto kembali mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam judi online karena dampaknya yang sangat merugikan, baik dari segi finansial maupun mental.
“Saya mengimbau kepada masyarakat: berhentilah bermain judi online. Itu hanya akan merugikan dan merusak kehidupan,” tegasnya.
“Stop gambling, stop untung-untungan! Mari kita fokus pada kehidupan yang lebih baik. Jika ingin mencari uang, carilah pekerjaan yang halal dan bermanfaat,” pungkas Karyoto.