sdtoto.id, Jakarta – Pemerintah semakin gencar dalam memberantas judi online di Indonesia. Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), ribuan konten terkait perjudian online berhasil ditindak hanya dalam enam hari pertama tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Molly Prabawaty, menyebut bahwa pihaknya telah memblokir 43.063 konten, akun, dan situs judi online (judol) sejak 1 hingga 6 Januari 2025.
“Sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, penting bagi kita untuk melindungi generasi muda dari konten judol, pinjaman online ilegal, dan konten negatif lainnya di ruang digital. Ini adalah bagian dari komitmen menciptakan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Molly.
Puluhan Ribu Konten Judi Online Dihapus
Selain tindakan pemblokiran tersebut, Molly juga menjelaskan bahwa sejak 20 Oktober 2024 hingga 6 Januari 2025, Kemkomdigi telah menghapus 711.522 konten negatif melalui patroli siber, aduan masyarakat, serta laporan dari berbagai instansi terkait.
Baca Juga : pemerintah-dan-gojek-bersatu-cegah-judi-online-kampanyekan-judipastirugi
Berikut rincian konten yang telah dihapus:
652.147 situs web
29.964 konten di platform Meta (Facebook & Instagram)
17.836 file di layanan berbagi
6.842 video di Google/YouTube
4.075 postingan di platform X (Twitter)
435 akun di Telegram
219 akun di TikTok
Tak hanya situs web, Kemkomdigi juga memblokir akun-akun dengan jumlah pengikut besar yang terlibat dalam promosi judi online. Beberapa akun yang diblokir antara lain:
@becandayo (326 ribu pengikut)
@putridelvasyakira (670 ribu pengikut)
@hitzmedsos (338 ribu pengikut)
“Kami akan terus memonitor akun-akun yang terindikasi mempromosikan judi online dan segera mengambil tindakan tegas,” tambah Molly.
Masyarakat Diminta Waspada, Perbankan Ikut Bergerak
Molly juga mengimbau masyarakat untuk semakin waspada terhadap konten dan iklan judi online yang semakin marak di media sosial.
Baca Juga : judi-online-bahaya-ciri-ciri-kecanduan-dan-cara-mengatasinya
“Mari kita jadikan pengawasan digital sebagai prioritas agar anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bebas dari pengaruh perjudian,” tegasnya.
Dukungan dalam pemberantasan judi online juga datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memblokir 8.500 rekening yang terkait transaksi judi online.
“OJK telah bekerja sama dengan perbankan untuk berbagi informasi dan menetapkan parameter dalam mendeteksi rekening yang terindikasi judi online,” jelas Dian.
Ke depan, OJK berharap perbankan lebih proaktif dalam mendeteksi aktivitas mencurigakan dan menutup rekening yang terlibat dalam transaksi judi online. Langkah ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak sindikat perjudian digital di Indonesia.
Dengan kolaborasi yang semakin kuat antara pemerintah, regulator keuangan, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat terbebas dari dampak negatif judi online yang merugikan banyak pihak.