sdtoto.id, Bengkulu: Meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya praktik judi online di kalangan remaja mendorong seruan agar penggunaan ponsel oleh anak dan remaja lebih dibatasi. Salah satu cara yang dinilai efektif adalah melalui pengawasan ketat dari orang tua dan peran aktif pihak sekolah.
Salah seorang warga Kota Bengkulu, Saleh, menyampaikan bahwa meskipun pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memblokir ribuan situs judi online, masih banyak situs serupa dari luar negeri yang dapat diakses dengan mudah.
“Remaja sekarang sangat pintar menggunakan teknologi. Meskipun sudah diblokir, mereka tetap bisa menemukan celah untuk mengakses situs-situs dari luar negeri,” ujar Saleh. Kamis, (17/4/2025).
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara orang tua dan pemerintah, khususnya pihak sekolah, dalam mengawasi aktivitas digital para remaja. Menurutnya, langkah ini penting demi menyelamatkan generasi muda dari dampak buruk judi online.
“Orang tua tidak bisa lepas tangan. Harus ada pengawasan dan komunikasi yang baik. Sekolah juga perlu ikut serta dalam memberikan edukasi serta pemantauan,” tambahnya.
Selain itu, Saleh juga mengingatkan para orang tua agar lebih bijak dalam memberikan uang kepada anak-anak. Ia menilai pemberian uang secara bebas tanpa pengawasan dapat membuka peluang anak-anak menyalahgunakannya untuk hal-hal negatif, termasuk berjudi secara online.
“Dengan kontrol penggunaan uang dan ponsel, saya yakin praktik judi online ini bisa ditekan. Jangan sampai generasi muda kita rusak karena kecanduan judi,” Tambahnya.
Pemerintah diharapkan dapat terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya judi online. Serta menyediakan sistem pelaporan dan pemblokiran yang lebih cepat dan efisien untuk melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.